Aspek Pemasaran dan Aspek Keuangan
Rabu, 02 November 2016
0
komentar
Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenaibarang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya
namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua
yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama
pihak konsumen yang dituju seperti spesifikasi produk.
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari
keberhasilan perusahaan, jika permintaan terhadap produk/jasa yang dibuat
kurang memadai seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud.
Jika prospek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil
dari peawarannya maka sistem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan.
Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu
menampung produk baru yang direncanakan.
Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu
barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang perkembangan
permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan
pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa
tersebut.
A. Spesifikasi Produk / Jasa
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen
tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan
yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan akumulasi
kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah
obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud
disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang
dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan
mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi
tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.
B. Segmentasi Produk / Jasa
Definisi segmentasi pasar yang paling sering diucapkan para ahli
adalah: “Suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen ke dalam
kotak-kotak yang lebih homogen. Karena pasar sifatnya sangat heterogen, maka
akan sulit bagi produsen untuk melayaninya. Oleh karenanya pemasar harus
memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya.
Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki
ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
tuntutan-tuntutannya. Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting
dalam kehidupan ini. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk
memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar,
merumuskan pesan-pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis prilaku
konsumen maupun mendesain produk.
Berikut ini merupakan aspek produk :
- Bertujuan
pada manfaat
- Manfaat
penggunaan
- Manfaat
psikologis
- Manfaat
dalam mengatasi masalah
- Visualisasi
produk
- Atribut
dan keistimewaan produk
- Kualitas
produk
- Corak
produk
- Kemasan
dan label produk
- Merk
- Menambah
nilai produk
- Garansi
- Kemudahan
Instalasi
- Pengiriman
- Ketersediaan
di pasar
- Layanan
purna jual
C. Analisis Situasi Pasar (Sesuai Produk / Jasa Yang Ditawarkan)
Analisa pasar dilakukan untuk menemukan peluang bisnis dan
potensi yang bisa dimanfaatkan. Besarnya potensi tersebut bisa diukur dengan
berbagai faktor, terutama keberterimaan suatu produk atau jasa di wilayah
tertentu. Bisnis bisa berjalan selama masih ada konsumen yang mau membeli
produk atau jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Produk atau jasa
keuangan disediakan oleh pebisnis untuk memenuhi kebutuhan ini. Analisa pasar
adalah faktor paling penting yang tidak boleh dilewatkan sebelum melakukan
usaha tertentu. Hasil dari analisa tersebut akan sangat berguna untuk
mengetahui seberapa besar potensi bisnis yang ada dan berapa lama suatu bisnis
bisa bertahan.
Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan
memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam
memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian
karena, analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan
karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing
bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing
baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan perbaharuan dalam
segi bentuk pemasaran, keuntungan-keuntungan yang didapat jika membeli produk
tersebut baik itu mendapatkan potongan harga dalam situasi atau keadaan
tertentu atau juga dapat berupa hadiah langsung.
D. Analisis Pesaing (Sesuai Produk / Jasa Yang Ditawarkan)
Analisa persaingan merupakan sebuah
usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, ataupermasalahan strategis
(strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan
potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisis persaingan bersifat dinamis.
Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian
tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk
didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk sebagai
tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan
memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing
dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk kepentingan itu,
beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen,
wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan
karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah
dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan
Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Pengetahuan dari kekuatan dan kelemahan pesaing melengkapi
pengertian merupakan kunci dari kecakapan firma mengejar bermacam-macam
strategi. Suatu pendekatan adalah berusaha/mencoba mengusahakan kelemahan
pesaing dalam daerah dimana perusahaan mengembangkan kekuatan. Modal bermaksud
untuk mengembangkan strategi yang akan membuat kekuatan melawan kelemahan
pesaing. Ketetapan dari kekuatan dan kelemahan pesaing diawali dengan
identifikasi dari asset dan skill yang mendukung/ada hubungan dengan industri
dan kemudian mengevaluasi pesaing dalam dasar dari asset dan skill. Untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan persaingan, adalah perlu untuk
mengidentifikasikan aktiva dan keahlian yang dihubungkan dengan industri.
Analisis pesaing biasanya akan berdampak terhadap peningkatan
produk maupun strategi pemasaran. Analisis pesaing ini dilakukan untuk melihat
perbedaan baik itu dari segi kualitas produk, harga, sistem pemasaran maupun
hal-hal lainnya. Analisis ini nantinya akan berfungsi juga sebagai referensi
apa yang akan perusahaan tersebut lakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan
agar dapat bersaing secara sehat dan menguntungkan dengan perusahaan
pesaingnya.
E. Strategi Promosi
Produsen sebuah produk baik barang atau jasa, membutuhkan
strategi promosi yang tepat untuk mengenalkan produknya kepada konsumen.
Strategi promosi produk sangat dibutuhkan. Karena tanpa adanya kegiatan
promosi, sebuah produk tidak akan dikenal masyarakat. Makanya para pengusaha
saling berlomba menggunakan berbagai strategi untuk mempromosikan produk
mereka, guna memperoleh perhatian dari masyarakat.
Kegiatan promosi produk tidak selamanya membutuhkan biaya yang
cukup besar. Bagi Anda yang memiliki dana terbatas sekalipun, kegiatan promosi
produk juga dapat dilakukan. Yang terpenting adalah kreatifitas Anda untuk
menyusun strategi promosi dengan meminimalisir dana. Namun tetap perlu diingat,
promosi dengan dana yang optimal, tentu akan menghasilkan respon pasar yang
lebih optimal.
Dalam kegiatan bisnis,Pasar selalu menggunakan berbagai media
berbasis untuk melakukan kegiatan promosi.Media tersebut bisa melalui
iklan,brosur,website,dan lain2nya.Iklan itu bisa melalui
televisi,radio,koran,dan banyak lagi yang bisa kita masukkan iklan.Umumnya jika
melakukan promosi melalui iklan,biasanya akan lebih cepat dikenal daripada
media lainnya.hal ini disebabkan karena media yang digunakan biasanya umum
sehingga masyarakat lebih cepat mengetahui iklan yang sedang
dipromosikan.sedangkan dengan brosur,kita bisa melihat informasi dari promosi
tersebut melalui sehelai kertas.biasanya isi kertas tersebut berisikan
informasi dan gambar dari produk yang ditawarkan.Website juga digunakan sebagai
media promosi dari suatu pasar.keuntungan dari media melalui website ini adalah
kita bisa memperoleh informasi yang lebih jelas baik dari jenis,harga,maupun
kualitas dari barang itu sendiri.tampilan website yang menarik,dapat membuat
konsumen yang membuka website tersebut tertarik untuk membeli produk tersebut.
F. Media Promosi Berbasis TI
Aspek Keuangan
Keuangan merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, di mana keuangan
menjadi factor untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usaha yang
akan dibuat. Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di
keluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Komponen Biaya
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya modal.
Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt
(biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
A. Cost of Debt (Biaya
Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan
surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah
merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan
obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of
return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto
dalam mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan hutang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat
pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Hutang dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Biaya
Hutang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), besarnya biaya hutang sebelum pajak dapat ditentukan dengan
menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus
kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
b. Biaya
Hutang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber
dananya dari hutang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah
satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban
bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya hutang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya hutang sebelum pajak
dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
B. Biaya Saham Freferen
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara hutang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu cirri saham preferen yang menyerupai hutang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara hutang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu cirri saham preferen yang menyerupai hutang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
C. Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar di kaliikan dengan β (resiko saham perusahaan). Iramani dan Febrian (2005).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.
2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
3. Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
D. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Iramani dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
2. Estimasi Biaya
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat melakukan investasi.
Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat, produksi, karyawan,
perizinan pendirian usaha dan lain sebagainya. Estimasi biaya harus tepat guna menghindari
terjadinya dampak kerugian bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha
yang dibuat dapat berjalan dengan optimal
3. Penyusunan Anggaran
Investasi
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan dalam 1
periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom up.
- Top Down
Proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya
dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran Top
Down ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan
kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan
sebuah program.
- Bottom Up
Proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun.
Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi strategis antara
tujuan dengan anggaran .
4. Cash Flow
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
Rincian pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan
menjadi tiga aktivitas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, mau pun tidak langsung dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3. Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaru hipos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk, sejauh mana perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
5. Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan
yang paling penting di antara ketiga keputusan jangka panjang yang diambil manajer
keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang
membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu,
serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan
keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian
kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolak ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolak ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolak ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolak ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
6. Pencatatan Keuangan
Keuangan yang masuk dan keluar
oleh sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah omzet
yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistic laba
yang diperoleh perusahaan dari satu periode secara kontinyu. Pembukuan keuangan
perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil berbagai sumber
keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing ,dan bagian perusahaan lainnya.Baca Selengkapnya ....