PENDUDUK, MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN

Posted by Unknown Rabu, 23 Oktober 2013 2 komentar
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

NILAI PERTUMBUHAN PENDUDUK
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.

NILAI PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA
Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).

FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.

KELAHIRAN (FERTILITAS)

Faktor kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
  • Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ): Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
  • Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ): Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
  • Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ): Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
  • Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates): Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
KEMATIAN (MORTALITAS)
Faktor Kematian (mortalitas) merupakan pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
  • Crude Death Rate (CDR): Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
  • Age Specific Death Rate (ASDR): Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
  • Infant Mortality Rate (IMR): Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
  • Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
  • Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
  • Penduduk dengan perbedaan pendapatan
  • Perbedaan jenis kelamin
  • Penduduk dengan perbedaan status kawin
PERPINDAHAN PENDUDUK (IMIGRASI)
Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah.
  • Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
  • Faktor individu
  • Faktor yang terdapat di daerah asal
  • Faktor yang terdapat di daerah tujuan
  • Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
  • Kekuatan Sentripetal adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
    • Terikat tanah warisan
    • Menunggu orang tua yang sudah lanjut
    • Kegotong royongan yang baik
    • Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
  • Kekuatan Sentrifugal adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
    • Terbatasnya pasaran kerja
    • Terbatasnya fasilitas pendidikan.
Cara mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk:
  • Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
  • Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
  • Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
    Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
  • Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
    Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
  • Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
    Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
  • Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
    Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pengertian Kebudayaan, kebudayaan berasal dari kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.

PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.

Berdasarkan Pengertian diatas maka perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin pemaknaannya berbeda , misalnya ada yang makan karena belum sarapan , ada yang makan karena ikut teman atauada yang makan karena mengisi waktu saja .

Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang disebut kepribadian itu adalah campuran dari yang bersifat psikologis , kejiwaan dan juga fisik.

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KEPRIBADIAN
Kebudayaaan merupakan karakter suatu masyarakat bukan karakter individual.Semua yang di pelajari dalam kehidupan sosial akan di wariskan dari generasi ke generasi berikutnya yang merupakan kebudayaan.

Menurut ralph linton, kebudayaan adalah warisan dari anggota masyarakat. Artinya kebudayaan bersifat turun temurun. Meskipun masyarakat akan senantiasa silih berganti oleh kebudayaan dan kelahiran. Kebudayaan itu sendiri secara langsung dapat mempengaruhi kepribadian individu, karena individu itu tinggal di lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan.

Dalam proses sosial kebudayaan tidak pernah lepas dari kepribadian, dalam proses belajar sosialisasi yang panjang. Gagasan tingkah laku, atau tindakan manusia itu di tata, dikendalikan pola-polanya oleh sistem nilai dan norma dalam masyarakat. Sebaliknya, kebudayaan turut memberikan sumbangan pada pembentukan kepribadian.

Walupun berbeda satu sama lain hal itu akan dirancang oleh norma dalam proses sosialisasi dan proses kebudayaan selama hidup sejak masa kecil. Ciri-ciri dan unsur kepribadian sebenernya sudah tertanam dalam jiwa seseorang sejak awal, yaitu di masa kanak-kanak melalui proses sosialisasi dalam keluarga yang tentunya akan di pengaruhi oleh faktor daerah, cara hidup di desa atau kota, agama, kelas sosial, dll.

Sebagian besar kepribadian banyak di pengaruhi dalam masa kanak-kanak hal itu ditentukan dengan bagaimana ia makan, bermain,berbicara,disiplin dan bergaul dengan anak-anak lain. Setelah anak itu dewasa, beberapa watak yang sama akan tampak menonjol pada banyak individu yang menjadi dewasa itu. Pribadian akan mengacu pada ciri khas dan sifat seseorang, termasuk dalam konsepnya mewakili pola-pola pemikiran, perasaan, dan segala kebiasaan lainnya. Individu dan perilakunya tentunya akan di sesuaikan dengan masyarakat, lingkungan dan kebudayaan itu sendiri.

Selain itu, berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
  • Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
    Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
  • Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
    Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
  • Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
    Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
  • Kebudayaan khusus atas dasar agama
    Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
  • Kebudayaan berdasarkan profesi
    Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

KEBUDAYAAN BARAT
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
  • Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
  • Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
  • Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
  • Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
  • Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  • Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  • Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
  • Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PENDUDUK, MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://luckybinuntung.blogspot.com/2013/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan_23.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

numpang copas :)

Unknown mengatakan...

silahkan dah
jngan lupa sumber
khahahaha

Posting Komentar